BUDI DAYA
TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) By
Ir.Madakir
Di Indonesia produksi
gabah padi pada saat ini baru mencapai rata rata 5 – 6 ton/ha, bahkan cenderung
menurun karena menurunnya tingkat kesuburan tanah akibat penggunaan pupuk kimia
yang tidak berimbang dan penggunaan pestisida yang berlebihan. Untuk itu CV LEMBAH
KAMUNING mengarahkan petani untuk merubah system yaitu menggunakan POC PLUS
Z_TOE, penggunaan pupuk kimia cukup 50 % dan menggunakan pestisida hayati . Sampai
pada saat yang tepat bebas kimia (Pertanian Organik) sesuai dengan visi
pertanian sehat, produktif dan ramah lingkungan.
Pupuk organic cair plus Z-
TOE adalah solusi untuk meningkatkan produksi gabah padi secara nyata sehingga
bisa meningkatkan pendapatan petani dan membantu tercapainya ketahanan
pangan nasional.
Syarat Tumbuh: tanaman padi
dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 0 -1500 m dpl, pH tanah berkisar 4 – 7, tanah olah dengan ketebalan minimal 20
cm , penyinaran matahari penuh dan sistim pengairan yang baik (padi adalah
tanaman darat bukan tanaman air atau padi adalah tanaman darat yang tidak
banyak membutuhkan air,air dibutuhkan hanya untuk membasahi tanah atau macak -
macak).
• PEDOMAN BUDI DAYA PADI SAWAH POLA Z- TOE
1. Benih
Untuk
membuat benih yang sehat maka gabah calon benih perlu direndam terlebih dahulu dengan
larutan air garam (yaitu larutan air garam yang apabila dimasukkan telur,maka
telur akan mengambang). Bibit yang baik adalah gabah yang
tenggelam, gabah yang terapung/mengambang di buang. Kemudian bibit direndam
dengan larutan POC Z-TOE dengan dosis 1 tutup botol /5 ltr
air selama 12 jam, selanjutnya perendaman dengan air biasa, kemudian diperam
selama 1- 2 hari sampai benih berkecambah serentak.
2.Pemeliharaan
Persemaian
Pengairan
pada persemaian dilakukan secara berangsur-angsur usahakan pucuk benih yang
baru tumbuh tidak terendam, ketinggian air pada persemaian cukup 1 cm hanya
menutup tanah. Benih umur 7 hari dan 15
hari, penyemprotan POC Z-TOE dengan dosis 4 tutup botol / tangki .
3. Persiapan
Lahan
Pengolahan tanah untuk Tanam padi pola
POC Z-TOE tidak berbeda dengan cara
pengolahan tanah untuk tanam padi cara konvensional atau cara lama pada umumnya
yaitu dilakukan untuk tujuan mendapatkan struktur tanah yang lebih baik bagi
tanaman. Pengolahan dilakukan dua minggu sebelum tanam dengan menggunakan
cangkul tangan atau cangkul kerbau atau traktor tangan sampai terbentuk
struktur lumpur.Permukaan tanah diratakan untuk mempermudah mengontrol dan
mengendalikan air. Dan 2-3 hari sebelum tanam sebaiknya tanah disemprot terlebih
dahulu dengan menggunakan POC Z-TOE dengan dosis 2-3 ltr/ha, sebagai pupuk
dasar organik pengganti pupuk kimia.
4.Pemindahan Benih
Benih siap
dipindahkan ke sawah/siap tanam pada umur 18 – 20 hari, dengan menggunakan POC
Z-TOE maka sudah bisa dipindahkan/tanam karena batang bawah sudah besar dan
keras, seragam. Pemindahan benih
dilakukan dalam keadaan sehat. Pencabutan benih dilakukan dengan hati-hati
usahakan akar jangan banyak yang putus, kemudian segera tanam.
5. Pengairan
Sistem tanam padi dengan pola POC Z-TOE
tidak membutuhkan genangan air yang terus
menerus, cukup dengan kondisi tanah yang
basah (macak‐macak). Penggenangan dilakukan hanya untuk mempermudah
pemeliharaan saja. Pada prakteknya pengolahan pada padi pola POC Z-TOE dapat
dilakukan sebagai berikut: pada umur 1 -10 hari Setelah Tanam (HST) tanaman
padi digenangi air dengan ketinggian rata‐rata 1 cm, kemudian pada umur 10 hari
dilakukan penyiangan. Setelah dilakukan penyiangan tanaman tidak digenangi air.
Untuk perlakuan yang masih membutuhkan penyiangan berikutnya, maka dua hari
menjelang penyiangan tanaman digenangi air. Pada saat tanaman berbunga, tanaman
digenangi air dan setelah padi matang susu tanaman tidak digenangi air kembali
sampai panen.
6.Pemeliharaan Tanaman dan Pemupukan
Pengendalian gulma akan lebih baik apabila dilakukan dengan cara di garok (jawa) bertujuan untuk sirkulasi udara dalam tanah yaitu membuang gas beracun dan menyerap oksigen.
7.PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
6.Pemeliharaan Tanaman dan Pemupukan
Pengendalian gulma akan lebih baik apabila dilakukan dengan cara di garok (jawa) bertujuan untuk sirkulasi udara dalam tanah yaitu membuang gas beracun dan menyerap oksigen.
- Pemupukan N P K S pertama dilakukan 7 – 12 hari setelah tanam, pemupukan 50% dari rekomendasi setempat.
- Pada umur 15 HST lakukan penyemprotan POC Z-TOE dengan dosis 1 ltr/ha atau 6 – 10 tutup botol/tangki isi 17 ltr, penyemprotan dilakukan pada pagi hari sampai pukul 9 dan sore hari mulai pukul 15.
- Pemupukan N P K S kedua dilakukan pada umur 25-28 HST, setengah dosis dari pemupukan pertama.
- Pada umur 30 HST penyemprotan POC Z-TOE dengan dosis 6 – 10 tutup botol/tangki.
- Pemupukan N P K S ketiga dilakukan pada umur 40 – 43 HST, setengah dosis dari pemupukan kedua.
- Pada umur 45 HST penyemprotan POC Z-TOE dengan dosis 6 – 10 tutup botol/ tangki .
- Penggunaan POC Z-TOE terakhir dilakukan pada saat padi berumur 60 atau 65 tergantung varietas atau padi sudah selesai berbunga.
- Hama putih (Nymphula depunctatil)
Genjala :Meyerang daun bibit ,kerusakan berupa
titik–titik
yang memanjang sejajar tulang
daun
,ulat menggulung daun padi.
Pengendalian :Dengan
cara pengaturan air yang
baik,penggunaan bibit yang seha,melepas
musuh alami
,menggugurkan tabung
daun.
- Padi thrips (Thrips oryzae )
Daun menggulung dan berwarna kuning sampai kemerahan, pertumbuhan bibit terhambat, pada tanaman dewasa gabah tidak berisi, wereng penyerang batang padi: wereng padi coklat (Nilaparvata lugens), wereng padi berpunggung putih (Sogatella furcifera) dan wereng penyerang daun padi wereng padi hijau (Nephotettix apicalis dan N.inpicticep), merusak dengan cara menghisap cairan batang padi dan dapat menularkan virus.
Gejala :Tanaman menjadi kuning dan mengering,
sekelompok tanaman seperti terbakar,
tanaman yang tidak mengering menjadi
kerdil
Pengendalian :Bertanam padi serempak, menggunakan
varitas tahan wereng, membersihkan
lingkungan, melepas musuh alami seperti
laba-laba, kepinding dan kumbang lebah
- walang sangit (Leptocoriza acuta)
Gejala : Buah/gabah berkualitas rendah seperti
berkerut, berwarna coklat dan rasa tidak
enak pada daun terdapat bercak bekas
isapan
dan bulir padi berbintik bintik hitam.
P Pengendalian : Bertanam berserempak, peningkatan
kebersihan mengumpulkan
dan memusnakan
telur , melepas musuh
alami seperti jangkrik, laba-laba.
- Kepik hijau (nezara viridula)
Gejala :Pada batang tanaman bekas tusukan ,buah
padi yang diserang memiliki noda bekas
hisapan dan pertumbuahan
tanaman terganggu.
Pengendlian :Mengumpulkan dan
memusnahkan
telur-telurnya.
- Pengerek batang padi (tryporhyza innotata)terdiri atas : kuning
(T.incertulas), bergaris (chilo supressalis) dan merah jambu (sesamia inferes). Menyerang batang dan
pelepah daun.
Gejala :Pucuk tanam layu ,kering berwarna kemerahan dan mudah dicabut, daun mengering dan seluruh batang kering. Kerusakan
pada tanam sudah disebut hama ”sundep” dan pada tanaman bunting (pengisian
biji) disebut ”beluk”.
Pengendalian : Menggunakan varitas tahan, meningkatkan
kebersihan lingkungan, menggenangi sawah
selama 15 hari setalah panen agar kepompong mati, membakar jemari.
- Hama tikus ( rattus argentiventer)
Gejala : Adanya tanaman padi yang roboh
pada
petak sawah dan pada serangan
hebat ditengah petak tidak ada tanaman .
Pengendalian : Pergiliran tanaman, tanaman Legowo,
senitasi,
gropyokan, melepas musuh alami
seperti ular dan burung hantu.
- Burung
Menyerang mejelang panen, tangkai buah
punah,
biji berserakan.
Pengendalin : Mengusir dengan bunyi-bunyian
atau
orang-orangan.
- Penyakit Bercak Daun Coklat
Penyebab : jamur Helmintosporium.
Gejala : Menyerang
pelepah, malai, buah yang
baru tumbuh dan biji yang
baru berkecambah.
Biji berbercak-bercak
coklat tetapi tetap berisi padi dewasa
busuk kering, biji cabang busuk dan kecambah
mati.
Pencegahan dengan larutan POC Z-TOE benih direndam
selama 12 jam tanaman
padi tahan penyakit ini.
- Penyakit Blast
Penyebab : Jamur Pyricularia
oryzae.
Genjala : Menyerang
daun ,buku pada malai dan
ujung malai. Daun, gelang buku, tangkai
malai dan
cabang di dekat pangkal malai
membusuk. Pamasakan makanan
terhambat dan butiran padi mejadi
hampa.
Pengendalian :
Membakar sisa jarami, menggenangi
sawah, menanam varitas unggul, pemberian
pupuk disaat pertengahan fase
vegetative dan fase
pembetukan bulir.
- Busuk Pelepah Daun
Penyebab : Jamur
Vesertium moniliforme.
Genjala:menyerang malai dan biji mudah
menjadi kecoklatan, daun terkulai, akar
membusuk.
Pengendalian : Merenggangkan
jarak tanam, akan lebih
baik jika
menggunakan system legowo
dan
mencelupkan akar benih dengan
larutan POC Z-TOE sebelum di tanam .
- Penyakit kresek/hawardaun
Penyebab : Bakteri Xanthomonas
camprestis
pivoryzae
Gejala : Menyerang daun dan titik tumbuh.
Terdapat garis-garis di antara tulang daun,
garis melepuh dan berisi cairan
kehitam-
hitaman, daun mongering dan mati
Pengendalian: menanam varitas tahan penyakit kresek
menghindari
luka mekanis, sanitasi
lingkungan.
- Penyakit Kerdil
Penyebab : virus ditularkan
oleh wereng coklat
Nilavata lugens.
Gejala : Menyerang
semua bagian tanaman, daun
menjadi pendek, sempit, berwarna hijau
kekuning–kuningan,
batang pendek, Buku-
buku pendek, anakan banyak tetapi kecil.
Pengendalian : Sulit dilakukan, usaha pencegahan dengan
memusnahkan tanaman yang terserang.
- Penyakit Tungro
Penyebab : virus yang di
tularkan oleh wereng hijau
nephottix inpicticeps.
Gejala : Menyerang semua bagian tanaman,
pertumbuhan
tanaman kurang sempurna,
daun kuning hingga kecoklatan,
jumlah tunas barkurang,
pembuangan
tertunda, malai kecil dan tidak berisi.
Pengendalian : Menanam padi tahan wereng.
8. PANEN DAN PASCA PANEN
v Panen dilakukan jika butir gabah 80%
menguning dan tangkaian menunduk
v Alat yang digunakan ketam atau sabit
v Setelah panen segera dirontokan
malainya dengan perontok mesin atau tenaga manusia
v Kehilangan panen dapat ditekan apabila menggunakan alat perontok,
perbedaan hasil antara mesin perontok dengan banting bisa mencapai 20 %.
v Pengeringan bisa dilakukan dengan sinar matahari 2-3 hari Atau
dengan mesin pengering apabila musim hujan ,sampai kadar air yang di inginkan.
v Selanjutnya disimpan atau digiling ke
penggilingan beras jadilah beras siap
dikomsumsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar